Special for you - My future husband - My lovely - My beloved

today, 29- June-2015

Seseorang yang berada di samping saya adalah seseorang yang insyaAllah penyeimbang hidup saya. Seseorang yang mampu menerima kekurangan serta kelebihan saya. Seseorang yang mengajak sayaberjalan beriringan dengan pengertian dan pemahaman yang begitu besar. Seseorang yang senantiasa membantu saya untuk jauh lebih baik. Seseorang yang bersedia tertawa menangis bersama tanpa henti dan saling mendoakan. Seseorang yang meyakini bahwa semua ini karena Allah SWT.Seseorang itu adalah kamu "kak Ali", kamu calon suami saya yang insyaAllah menghantarkan saya menuju ke arah yang jauh lebih baik, Kamu yang sangat saya hormati, kamu yang selalu saya jaga perasaannya, kamu yang saya cintai, dan kamu yang saya sayangi. Terima kasih Allah telah mengirimkannya ke dalam kehidupan saya, Tak akan henti saya bersyukur untuk semua ini. Selalu ridlo-i jalan yang saya dan kak Ali ambil, selalu bersama kami, selalu jaga kami untuk senantiasa menyempurnakan ibadah kami. Amiinn..

Thanks to Allah SWT....

Amalia - Ali

Hujan bulan Desember.....

Entah apa yang menarik di bulan Desember,, Mungkin bulan yang identik dengan liburan atau bulan yang identik dengan hujan..Buatku Desember sangatlah istimewa. Bulan dimana kisah cintaku akan dimulai dengan diiringi hujan yang turun terus menerus di penghujung tahun ini. Entah mengapa aku sangat menyukai hujan dalam bulan Desember. Hujan yang turun membuat jalanan basah dan mengeluarkan bau yang sangat khas, hujan yang selalu mengikatku untuk tetap diam di rumah. Ada rasa senang tersendiri dengan semua itu. Dan aku sangat suka hari-hari di bulan Desember. Ketika hujan turun membasahi Bumi ini, ketika itu pula aku sedang bersamamu...

Kamu, kamu hadir saat aku memang benar-benar butuh. Di saat aku sudah mulai jenuh dengan keadaanku. Kamu membuatku berbeda, membuatku sadar akan banyak hal. Kamu mengubah semua yang ada di dalam pikiranku dan diriku. Bagiku kamu adalah kado terindah dari Allah untukku, untuk kemarin, hari ini, esok, lusa, dan selamanya. By: Amaliah Choirunnisa

Terima Kasih Guru

Sayup rindu akan bertandang ke hatiku

Bergema dengan nyanyian-nyanyian kalbu

Suara serentak ingin bertemu sang pengajarku

Yang tak henti merasukkan ilmu

Perlahan ku berjalan menapaki alur panjang

mengikuti jejak langkah kaki yang bermula bimbang

Tanpa sentuhan tanganmu takkan kutemukan

Akan tujuan dan arti kehidupan

Terima kasih wahai guruku

Yang tak pernah henti meneteskan ilmu

Segala waktu kau korbankan untukku

Tapi balas dariku takpernah tertuju

Wahai guruku tercinta

Sertakan restumu untuk mengejar cita

Engkaulah guruku selamanya

Dan untuk selamanya

                                                                                                                        Jepara, 21 Mei 2008

                                                                                                                        M.A.Ridlo

Kita Yang Menjawab

Malam yang begitu cepat berujung memaksaku untuk cepat membuka mata

Mengambil setangkup air untuk ku lemparkan ke muka

Api mulai menyala dalam hati karena wajah yang telah tersirat toya

Dan tangan yang menggeremat perlahan menelanjangi seluruh tubuh

Yang masih terbungkus oleh rangkaian pintalan benang redup

Mengganti dengan rangkaian pintalan benang yang terang penuh cahaya

Bermulai dari hati yang terbakar oleh api

Dan tubuh yang terbalut oleh cahaya

Aku berlari meninggalkan kebekuan, dan menuju cahaya yang lebih terang

Disaksikan rumput-rumput liar bermahkotakan embun suci

Diiringi nyanyian burung-burung kecil yang berpadu dengan vokal sang jago jantan

Semakin membakar tubuhku hingga membara

Api semangat yang membuatku yakin

Akan rumput-rumput kecil yang pernah terinjak

Dan tak pernah tumbang walau dihantam topan

Sedang sucinya embun pagi tetap menjadi mahkotanya

Fakta sang rumput mengingatkan aku pada Ayah dan Bundaku

Yang pernah disiksa oleh sekelompok makhluk berperikemanusiaan yang tak adil dan biadab

Namun, kuatnya jiwa Ayah dan Bundaku

Melawan arus penindasan yang begitu kuat

Hingga embun kebahagiaan dipercikkan pada diri kita

Putra, putri Ayah dan Bunda

Dan kini tegakah kita memecah embun kebahagiaan yang telah dipercikkan pada kita ?

Hanya Aku, Kau dan kita semua yang akan menjawab

Bukan mereka.

                                                                                                                                    Jepara, 19 Mei 2008

                                                                                                                                    M.A.Ridlo
mtsnbawu.com 

BINGUNG

Hari ini kau sapa aku

Dan esok kau senyum padaku

Di matamu nampak bayang semu

Di wajahmu merah kelabu

Oh gadis kiasan wajahmu

Sinar lembut matamu

Ku tak tahu apa maksudmu

Tolong kasih tahu

alam ini ku beranikan diri

Keluar tanpa seorang teman

Karna ku memang ingin sendiri

Bahagia teringat indahnya senyuman

Ketika burung mulai bersuara

Menyuarakan kabar dan berita

Tentang aku dan kamu

Hingga membuat rumput jadi layu

Oh gadis kau buat aku jadi bingung

Saat ku tanya kau pura-pura tak tahu

Please jangan kau buat aku linglung

Karena ingin tahu akan dirimu.

Jepara, 20 April 2008

M.A.Ridlo

Lagi di Sunset Beach Cafe Bandengan Jepara.
Oh ya, jangan tanya gambar apa yang ada di belakang itu lho yaa...!:-)